Selasa, 30 Juni 2020

Survei Sosial Ekonomi Dampak Covid-19 Pada Era New Normal

Survey sosial ekonomi dampak Covid-19


Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah sedang melakukan survei sosial ekonomi dampak Covid-19 di era new normal. Survei ini bertujuan untuk memberikan gambaran terkini tentang dampak Covid-19 di Jawa Tengah. Hasil survei ini diharapkan bisa menjadi salah satu informasi penting bagi Pemerintah untuk merumuskan kebijakan penanganan dampak Covid-19.

Survei ini dilakukan secara online pada tanggal 1-14 Juli 2020. Responden survei ini adalah masyarakat yg tinggal di Jawa Tengah dan berumur 17 tahun atau lebih. Survei ini bisa diselesaikan dalam waktu sekitar 10 menit.

Sebagai bagian dari upaya Percepatan Penanganan wabah COVID-19 di Indonesia, Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah turut mengambil peran melalui penyediaan data dan statistik sosial ekonomi masyarakat di Jawa Tengah.


Survei ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman masyarakat mengenai wabah Covid-19 serta dampak yang ditimbulkan, terutama pada aspek sosial ekonomi masyarakat di masa “new normal”. Pertanyaan dalam survei ini mencakup persepsi dan perilaku masyarakat dalam menghadapi kondisi pandemik COVID-19 berdasarkan aspek sosial ekonominya. Responden survei ini diharapkan berumur 17 tahun ke atas.

Diharapkan Bapak/Ibu/Saudara dapat memberikan jawaban jujur dan apa adanya agar data yang dihasilkan benar-benar akurat dan bisa menjadi salah satu informasi penting bagi penyusunan kebijakan percepatan penanganan dampak COVID-19.

Kerahasiaan jawaban Anda dilindungi Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. Jika Anda memiliki pertanyaan atau komentar, silakan hubungi kami di Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Jawa Tengah melalui email di neraca3300@bps.go.id







Jumat, 26 Juni 2020

Panduan Pembelajaran di Era Kenormalan Baru


Pendidikan Era New Normal

Tujuan Pembelajaran Bagi Guru di Era Kenormalan Baru : 

  1. Memastikan setiap anak mendapatkan kesempatan yang berkualitas di satuan pendidikan
  2. Mencegah terjadinya penyebaran dan penularan COVID-19 di satuian Pendidikan
Ketentuan Pembukaan Sekolah

1. Daerah dengan status hijau/biru
2. Kesiapan sekolah

Faktor yang dipertimbangkan :

  1. Guru diatas usia 45 tahun mengikutipemeriksaan oleh satgas sekolah
  2. Guru melakukan pemetaan murid yang tinggal serumah dengan orang yang berusia 60 tahun dan melaporkankepada Kepala Sekolah
Kegiatan Persiapan Pembelajaran

Aktifitas
Keluaran
Identifikasi dan kesiapan guru melakukan pembelajaran.
Daftar penugasan guru
Persiapan strategi dan model pembelajaran, serta jadwal akademik.
RPP (tujuan, kegiatan & asesmen) dan Jadwal Akademik
Pembagian kelompok belajar dan jadwal belajar untuk murid.
Daftar kelompok belajar & jadwal belajar
Persiapan pola komunikasi antara sekolah dengan orangtua dan murid.
Jadwal dan susunan acara pertemuan sosialisasi orangtua dan murid
Sosialisasi pembukaan kembali sekolah & pembelajaran
kenormalan baru kepada orangtua dan murid

Daftar hadir

Pola Pembukaan Sekolah


Jenis

Fase
Maksimal Kelompok

Komposisi Hari
Durasi Maksimal Sekolah Buka

Sekolah Menengah

Transisi

18 murid
3 hari PTM + 4 hari libur + 7 hari PJJ (siklus dua pekanan)
4 jam efektif
(3 JPL x 30 menit/kelompok)

Sekolah Menengah

Kenormalan Baru

18 murid
3 hari PTM + 2 hari libur + 2 hari PJJ
(siklus pekanan)
7 jam efektif
(6 JPL x 30 menit/kelompok)
Sekolah Dasar Kelas 4 - 6

Transisi

15 murid
3 hari PTM + 4 hari libur + 7 hari PJJ (siklus dua pekanan)
4 jam efektif
(3 JPL x 30 menit/kelompok)
Sekolah Dasar Kelas 4 - 6

Kenormalan Baru

15 murid
3 hari PTM + 2 hari libur + 2 hari PJJ (siklus pekanan)
7 jam efektif
(6 JPL x 30 menit/kelompok)
Sekolah Dasar
Kelas 1 - 3

Transisi

---

PJJ atau pertemuan orangtua/minggu
4 jam efektif
(3 JPL x 30 menit/kelompok)
Sekolah Dasar Kelas 1 - 3

Kenormalan Baru

15 murid
2 hari PTM + 2 hari libur + 3 hari PJJ (siklus pekanan)
7 jam efektif
(6 JPL x 30 menit/kelompok)

PAUD

Transisi

---

PJJ atau pertemuan orangtua/minggu
4 jam efektif
(3 JPL x 30 menit/kelompok)

PAUD

Kenormalan Baru

5 murid
2 hari PTM + 4 hari libur + 8 hari PJJ
(siklus dua pekanan)
7 jam efektif
(6 JPL x 30 menit/kelompok)

Ketentuan Khusus Untuk Sekolah Dengan Kelas Paralel
  1. Kelompok Belajar yang masuk harus sesuai sesuai dengan jumlah guru yang bertugas
  2. Apabila ada giliran masuk antar kelompok belajar, maka jeda antar kelompok belajar awal dengan kelompok bealajr selanjutnya adalah 1 jam untuk memastikan kelompok belajar awal sudah meninggalkan sekolah sebelum kelompok belajar berikutnya masuk ke area sekolah
  3. Kepala Sekolah bertanggungjawab memastikan murid masuk gerbang sekolah langsung menuju ruang kelas masing-msing dan setelah selesaibelajarlangsung meninggalkan area sekolah
  4. Sebelum pembelajaran setiap guru yang bertugas berdiri didepan kelas untuk menyambut dan memastikan murid langsung memasuki kelas dan mengikuti protokol kesehatan,
  5. Selesai pembelajaran, setiap guru yang bertugas berdiri didepan kelas untuk memantau dan memastikan murid langsung meninggalkan kelas menuju gerbang sekolah.
Prinsip  Pembelajran di Era Kenormalan Baru

  1. Orientasi pada Anak. Guru memastikan kepentingan anak dalam hal ini kesehatan fisik dan psikososial murid sebagai prioritas utama.
  2. Adaptif. Guru melakukan modifikasi target dan cara pembelajaran menyesuaikan dengan kondisi darurat yang belum pasti kapan berakhirnya.
  3. Terpadu. Guru memadukan pertemuan tatap muka (PTM) dengan pertemuan jarak jauh (PJJ). Utamakan PTM untuk melakukan kegiatan belajar yang esensial yaitu diskusi, refleksi dan praktik. Utamakan PJJ untuk menyampaikan materi belajar. Prioritas pelajaran diajarkan melalui PTM untuk sekolah dasar dan sekolah menengah: kebahasaan, matematika, dan sains. Untuk SMK, pelajaran prioritas PTM termasuk kelompok kompetensi. Untuk PAUD dan SLB, pelajaran prioritas PTM diatur oleh Kepala Satuan Pendidikan.
  4. Pelibatan. Guru melibatkan orangtua sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan baik sebagai penyampai materi, pendamping, penyemangat maupun pemberi umpan balik.
  5. Umpan Balik. Guru memastikan mendapatkan informasi dari asesmen awal maupun asesmen formatif sebagai umpan balik untuk melakukan penyesuaian tujuan dan cara pembelajaran.
Siklus Belajar di Era Transisi

Masa
Model
Aktivitas
Minimal
Sesi
Maksimal
Sesi

Pekan I

PTM
Asesmen awal dan orientasi tema/topik/materi pokok

1

2

Pekan I

PTM
Aktivitas belajar.
Pilihan: Diskusi, Refleksi atau Praktik

1

2
Pekan II
PJJ
Penugasan Awal
4
8

Pekan III

PTM
Aktivitas belajar.
Pilihan: Diskusi, Refleksi atau Praktik

1

2
Pekan III
PTM
Asesmen formatif & refleksi hasil asesmen
1
2

Pekan III

PTM

Kelas tambahan untuk murid yang membutuhkan

2

4
Pekan IV
PJJ
Penugasan akhir
4
8


Total
14 sesi
28 sesi
Catatan: Siklus dua mingguan, 1 sesi @30 menit. Kelas tambahan diputuskan oleh guru berdasar hasil asesmen formatif

Siklus Belajar di Era Kenormalan Baru

Masa
Model
Aktivitas
Minimal
Sesi
Maksimal
Sesi
Pekan I
PTM
Asesmen awal dan orientasi tema/topik/materi pokok
1
2

Pekan I

PTM
Aktivitas belajar.
Pilihan: Diskusi, Refleksi atau Praktik

1

4
Pekan I
PJJ
Penugasan Awal
2
4

Pekan II

PTM
Aktivitas belajar.
Pilihan: Diskusi, Refleksi atau Praktik

1

4
Pekan II
PTM
Asesmen formatif & refleksi hasil asesmen
1
2
Pekan II
PTM
Kelas tambahan untuk murid yang membutuhkan
2
4
Pekan II
PJJ
Penugasan Akhir
2
4



10
24
Asumsi: 1. Siklus mingguan, 1 sesi @30 menit. 2. Kelas tambahan diputuskan oleh guru berdasar hasil asesmen formatif. 3. Sekolah telah beroperasi

Pilihan Cara Pembelajaran jarak Jauh

1. Pembelajaran Daring 

Guru melakukan aktifitas belajar melalui beragam media belajar daring untuk pendampingan belajar. 
Pilihan aktiifitas :
a. Umpan balik pengerjaan tugas
b. Refleksi proses dan hasilbelajar
c. Diskusi kelompok

2. Guru Kunjung
Guru berkunjung ke rumah murid untuk pendampingan belajar.
Pilihan aktifitas :
a. Umpan balik pengerjaan tugas
b. Refleksi proses dan hasil belajar
c. Diskusi kelompok.

Sunber artikel : TIM GTK Kemdikbud RI