Dalam 3-4 hari vesikel melebar ke seluruh tubuh. Mula-mula dari dada lalu ke muka, bahu, dan anggota gerak lainnya (misalnya tangan). Pada tahap itu, tubuh terasa gatal. Bila benjolan telah mengering, rasa gatal akan hilang. “Benjolan yang telah mengering akan terkelupas dengan sendirinya selama kurang-lebih tiga minggu,” terang Hengky. Ditanya soal penyebab, penyakit menular itu disebabkan virus varicella atau disebut juga virus varicella zooster (virus V-Z) karena virus tersebut dapat pula menyebabkan herper zooster. Virus varicella dapat ditemukan dalam cairan vesikel, darah penderita, dan cairan selaput lendir. Virus itu dapat ditularkan kepada orang lain dengan perantara udara. Bila penderita batuk atau bersin, dan virus varicella berhamburan di udara, orang yang menghirupnya kemungkinan dapat tertular. “Selain itu, penularan juga dapat melalui luka yang terbuka dari benjolan karena air di dalam benjolan itu terdapat virus,” ujarnya. Daya tular virus tersebut sangat kuat. Bila seorang anak terkena cacar air, 90 persen kemungkinan orang-orang di sekitar dia, misalnya anggota keluarga yang tinggal serumah, akan tertular. Penderita dapat menularkan penyakit itu 24 jam sebelum timbul kelainan di kulit sampai 6-7 hari kemudian. “Makanya jika ada yang menderita penyakit itu, sebaiknya dipisahkan sementara dari anak lainnya selama beberapa hari.”(*)
Gejala
Pada permulaannya, penderita akan merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah.
Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi.
Lain halnya jika lenting cacar air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera terbentuk lebih dalam sehingga akan mengering lebih lama. kondisi ini memudahkan infeksi bakteri terjadi pada bekas luka garukan tadi. setelah mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan bekas yang dalam. Terlebih lagi jika penderita adalah dewasa atau dewasa muda, bekas cacar air akan lebih sulit menghilang.
Waktu karantina yang disarankan
Selama 5 hari setelah ruam mulai muncul dan sampai semua lepuh telah berkeropeng. Selama masa karantina sebaiknya penderita tetap mandi seperti biasa, karena kuman yang berada pada kulit akan dapat menginfeksi kulit yang sedang terkena cacar air. Untuk menghindari timbulnya bekas luka yang sulit hilang sebaiknya menghindari pecahnya lenting cacar air. Ketika mengeringkan tubuh sesudah mandi sebaiknya tidak menggosoknya dengan handuk terlalu keras. Untuk menghindari gatal, sebaiknya diberikan bedak talk yang mengandung menthol sehingga mengurangi gesekan yang terjadi pada kulit sehingga kulit tidak banyak teriritasi. Untuk yang memiliki kulit sensitif dapat juga menggunakan bedak talk salycil yang tidak mengandung mentol. Pastikan anda juga selalu mengonsumsi makanan bergizi untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit itu sendiri. Konsumsi buah- buahan yang mengandung vitamin C seperti jambu biji dan tomat merah yang dapat dibuat juice.
Pencegahan
Imunisasi tersedia bagi anak-anak yang berusia lebih dari 12 bulan. Imunisasi ini dianjurkan bagi orang di atas usia 12 tahun yang tidak mempunyai kekebalan.Penyakit ini erat kaitannya dengan kekebalan tubuh.
Pengobatan
Varicella ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya serangan berulang saat individu tersebut mengalami panurunan daya tahan tubuh. Penyakit varicella dapat diberi penggobatan "Asiklovir" berupa tablet 800 mg per hari setiap 4 jam sekali (dosis orang dewasa, yaitu 12 tahun ke atas) selama 7-10 hari dan salep yang mengandung asiklovir 5% yang dioleskan tipis di permukaan yang terinfeksi 6 kali sehari selama 6 hari. Larutan "PK" sebanyak 1% yang dilarutkan dalam air mandi biasanya juga digunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar