Minggu, 24 November 2019

LAPORAN BEST PRACTICE PKP PJOK (1)

LAPORAN BEST PRACTICE
MODIFIKASI BOLA TENES BEKAS UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS DAN HASIL  BELAJAR PERMAINAN BOLA KASTI BAGI  SISWA KELAS IV SD NEGERI SAMARAN  KECAMATAN PAMOTAN   


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Permainan kasti termasuk salah satu olahraga permainan bola kecil beregu. Kasti dimainkan dilapangan terbuka. Permainan kasti dijadikan suatu kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pendidikan yang dilakukan di sekolahan dan di masyarakat pada umumnya. Bahkan dalam rangka memperingati HUT RI tahun 2019  di Kecamatan Pamotan dilaksanakan lomba kasti yang diikuti oleh kader PKK desa di wilayah Pamotan., maka permainan kasti boleh disebut permainan rakyat. Sarana prasarana merupakan salah satu tujuan bagian yang strategis dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan kata lain, lengkap dan tidak lengkapnya sarana prasarana pembelajaran turut mempengaruhi maksimal dan tidak maksimalnya ketercapaian tujuan pembelajaran.
Demikian pula yang terjadi pada pembelajaran kasti di SD Negeri Samaran. Kondisi siswa sangat nyata di sekolah bahwa keberanian siswa dalam permainan kasti tidak diminati oleh anak-anak sehingga menjadikan tidak efektif dan akibatnya bahwa target kurikulum menjadi rendah. Oleh karena itu perlu sebuah pemecahan masalah yang sederhana dan bisa dilakukan oleh guru dengan pertimbangan :
1.     Bola kasti yang dibuat dari karet dan isinya dari ijuk warna merah, itu kalau dilempar ke arah badan siswa kalau kena, siswa akan merasa sakit sekali, maka siswa tidak berani bermain kasti.
2.     Bola kasti dengan menggunakan bola bekas dari bola tenes, ini bolanya lebih ringan dan harganya murah sebab namanya bola bekas dan tidak terpakai (gundul).

Dari pertimbangan diatas maka penulis mengambil inisiatif untuk mengganti bola yang isinya dari ijuk dan berat kalau dilempar terasa sakit dibadan, dengan menggunakan bola bekas dari bola tenes. Nampaknya bola tenes bekas, bisa dijadikan media alternatif modifikasi untuk mengganti bola  kasti yang sesungguhnya, dari bentuk jelas ada kemiripan dengan bola yang asli, dari segi ketersediaan dan harganya bola tenes bekas ini lebih ringan dan mudah didapat.
Dari permasalah tersebut diatas maka penulis menentukan judul Modifikasi Bola Tenis Bekas Untuk Meningkatkan Kreatifitas Dan Hasil  Belajar Permainan Bola Kasti Bagi  Siswa Kelas IV SD Negeri Samaran  Kecamatan Pamotan  
Di sekolah permainan kasti dijadikan sesuatu untuk mencapai tujuan pendidikan, dan dapat dilakukan sebagai suatu kegiatan pendidikan yang dilakukan di waktu senggang. Sudah barang tentu sebagai orang yang akan menularkan pengetahuannya kepada orang lain terutama pada anak didik kita harus mengerti prinsip-prinsip cabang olah raga yang diajarkan kepada siswa, yaitu prinsip-prinsip permainan kasti. Selanjutnya sebagai pengetahuan yang harus dimiliki oleh guru, setelah mengerti prinsip-prinsip permainan kasti, yaitu kita harus tahu bahwa bagi anak-anak Sekolah Dasar yang mempelajari sesuatu yang baru harus diperkenalkan lebih dulu permainan kasti secara umum dan mengenal secara sederhana apa-apa yang terdapat didalam permainan kasti. Hal-hal yang terdapat pada permainan kasti, secara garis besar adalah terdiri dari fasilitas, perlengkapan, alat-alat maupun peraturan. Namun demikian sesuai dengan kebutuhan anak-anak Sekolah Dasar yang baru mulai belajar, tentunya pengenalan secara sederhana, artinya belum perlu fasilitas, perlengkapan, alat-alat maupun peraturan diperkenalkan seluruhnya.

      B.    Jenis Kegiatan

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi merupakan salah satu upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan. Program ini dikembangkan mengikuti arah kebijakan Kemendikbud yang menekankan pada pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS). Keterampilan berfikir tingkat tinggi adalah proses berfikir kompleks dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi, menganalisis dan membangun hubungan dengan melibatkan aktifitas mental yang paling dasar yang sebaiknya dimiliki oleh seorang guru professional.
Sebagai tindak lanjut implentasi pembelajaran disekolah penulis melaksanakan kegiatan pembelajaran inovasi penggunaan bola tennis bekas untuk permainan bola kasti. Penekanan pembelajaran pada berbagai jenis pukulan dan lempar tangkap bola. Penggunaan bola tennis bekas untuk permainan bola kasti ini digharapkan bisa meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.

     C.    Manfaat Kegiatan
Dengan mengetahui peningkatan pembelajaran permainan bola kasti melalui media modifikasi bola tenes bekas akan memberi manfaat sebagai berikut :
a. Bagi siswa
Dapat mengetahui seberapa kemampuan gerak dasar permainan bola kasti melalui media modofikasi bola tenes bekas, sehingga diharapkan akan lebih giat dalam upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar permainan bola kasti.

b. Bagi guru
1)     Sebagai sarana untuk mengevaluasi keberhasilan dalam tugasnya sehingga guru akan selalu memperhatikan dan meningkatkan kemampuan gerak dasar memukul dan lempar tangkap permainan bola kasti.
2)     Dapat digunakan untuk menilai kemampuan fisik siswa sebagai salah satu tujuan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah.
3)     Dapat mengetahui peningkatan pembelajaran permainan bola kasti melalui media modifikasi bola tenes bekas di Sekolah Dasar Negeri Samaran


c.      Manfaat bagi Sekolah
1)     Bagi sekolah sebagai input yang dapat dijadikan informasi atau sumbangan pemikiran dalam usaha- usaha yang mengarah pada peningkatan ketrampilan belajar mengajar dan prestasi siswa
2)     Menumbuhkan rasa saling mengerti, membantu dan kerjasama dengan teman sejawat sehinga suasana dalam instansi menjadi lebih harmonis.
3)     Membantu meningkatkan kualitas sekolah tersebut untuk semakin maju dan berkembang.


BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. TUJUAN DAN SASARAN

TUJUAN

1.     Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Penjasorkes kelas IV SD Negeri Samaran dengan menggunakan media modifikasi bola tenes bekas.
2.     Tujuan Khusus
a)     Mendiskrpsikan penerapan media modifikasi bola tenes bekas  dalam pembelajaran Penjasorkes tentang “Mempraktikkan gerak dasar dalam permainan bola kecil  sederhana dengan peraturan yang dimodifikasi, serta nilai kerjasama tim, sportifitas dan kejujuran.
b)      Mendiskripsikan/menganalisis dampak penggunaan media modifikasi bola tenes bekas  dalam pembelajaran terhadap hasil belajar siswa.

SASARAN
Sasaran kegiatan  adalah Guru sendiri sebagai penulis, dan siswa kelas IV SD Negeri Samaran  Tahun pelajaran 2019/2020

B.    Bahan/Materi Kegiatan
Pembelajaran yang akan dilakukan adalah gerak dasar memukul dan lempar tangkap bola. Materi kegiatannya yaitu:
1.     Memukul bola
2.     Lempar tangkap bola

C.    Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan
Pembelajaran gerak dasar memukul dan lempar tangkap siswa kelas IV di SDN Samaran Tahun Pelajaran 2019/2020 menggunakan menggunakan bola tenes.

Pembelajaran gerak dasar memukul dan lempar tangkap menggunakan permainan bola tenes dimulai dengan permainan yang pertama, yaitu memukul bola.. Siswa dibagi menjadi beberapa regu sesuai dengan jumlah bola yang ada. Bola tenes Lemparan bola tenes diatur sesuai dengan jarak dan jenis lemparan yang akan dilakukan. Setiap regu melakukan permainan lempar tangkap bola bola tenes masing-masing sesuai dengan peraturan permainan lempar tangkap bola tenes. Setelah semua anggota regu selesai melakukan lempar tangkap, skor akhir yang diperoleh masing-masing regu dihitung. Regu pemenang permainan adalah regu yang memperoleh skor paling banyak. Permainan dilanjutkan dengan menambah jarak lemparan.
Setelah selesai melakukan permainan lempar tangkap bola tenes, kegiatan selanjutnya adalah melakukan gerak dasar memukul .Siswa kembali dibagi menjadi beberapa regu, dipisah antara laki-laki dan perempuan. Jumlah siswa setiap regu disesuaikan dengan ukuran lapangan. Agar permainan berjalan lancar dan seimbang, siswa yang sudah cukup baik kemampuan lempar tangkapnya dibagi tiap regu. Setiap regu bergantian darr melambung dan selanjutnya memukul bola secara bergantian., sedangkan anggota regu yang lain sebagai penjaga lapangan yang mengembalikan bola.. Regu perempuan bertanding dengan regu perempuan dan regu laki-laki bertanding dengan regu laki-laki. Jika masing-masing regu laki-laki dan perempuan lebih dari dua, pertandingan bisa dilakukan dengan menggunakan sistem gugur menyesuaikan  waktu yang tersedia. Waktu pertandingan disesuaikan dengan jam pelajaran.
Pada saat melakukan permainan bola tenes, guru melakukan penilaian aktivitas siswa menggunakan lembar observasi. Sedangkan penilaian unjuk gerak dasar lempar tangkap dan memukul bola  dilakukan pada waktu tersendiri setelah kegiatan pembelajaran selesai.

B.    Alat/Instrumen
1.     Alat yang dibutuhkan dalam pembelajaran memukul dan lempar tangkap bola tenes, yaitu:

a.      Bola tenes bekas.
b.     Kayu oemukul bola
1.     Instrumen Pengumpulan Data
Analisis data yang berkaitan dengan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Penjasorkes materi permainan bola kasti, diperoleh dari 3 asfek yaitu afektif, kognitif dan psikomotor.
a.     Nilai afektif diperoleh dari perilaku siswa selama mengikuti pembelajaran berdasarkan pengamatan dengan rumus sebagai berikut :
       
No
Nama siswa
Aspek
Jumlah Nilai
Prosentasi
A
B
C
D


1.







2.







3.








Rata-rata(%)
Kategori (.....)


                                P = ( F: N )  x  100%

Keterangan:
P = Persentase aktivitas siswa
F = Jumlah skor aspek yang muncul
N = Jumlah skor aspek yang diamati                                     
(Arikunto, 2002:246)

1)     Aspek yang diamati meliputi :
A.    Perhatian siswa terhadap penjelasan guru.
B.    Bekerjasaman dan menghargai lawan
C.    Keberanian siswa untuk berpartisipasi saat demonstrasi.
D.    Kejujuran dan kedisiplinan
2)     skor maksimal tiap aspek yang dinilai 4, skor minimal 1.
3)     Jumlah skor maksimal 16, jumlah skor minimal 4
a.     Nilai kognitif diperoleh dari pemberian soal, dimana setiap jawaban benar di beri skor 2 dengan bentuk soal uraian, dan setiap jawaban salah di beri skor 0,dan nilai 1 pada soal uraian jika jawaban salah., dengan menggunakan rumus:


Jawaban
Skor
Nilai
Nilai Maks
Benar
2
Jumlah Nilai x 10
100
Salah
1
Tidak dijawab
0

a.      Nilai psikomotor diperoleh dari keterampilan siswa dalam melakukan gerakan. Asfek yang diamati meliputi :
1)     Cara melempar bola melambung
2)     Cara melempar bola mendatar
3)     Cara melempar bola menyusur tanah
4)     Cara menangkap bola
5)     Cara memukul bola
b.     skor maksimal tiap aspek yang dinilai 4, skor minimal 1.
c.      Jumlah skor maksimal 20, jumlah skor minimal 5
d.     Jumlah nilai dikalikan 5.
Hasil perhitungan di konsultasikan dengan tabel kriteria deskriptif. Pencapaian persentasenya dikelompokan dalam empat kategori yaitu kurang, cukup, baik dan sangat baik. Tabel kriteria deskriptif sebagai berikut:
Pencapaian Tujuan Pembelajaran
Kualifikasi
Tingkat Keberhasilan
Pembelajaran
85 – 100 %
Sangat Baik (SB)
Hasil belajar sangat baik
65 – 84 %
Baik (B)
Hasil belajar baik
55 – 64 %
Cukup (C)
Hasil belajar cukup
0 – 54 %
Kurang (K)
Hasil belajar kurang
(Aqib, 2008:161

B.    Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan di SD Negeri Samaran Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang  semester 1 tahun pelajaran 2019/2020

  bersambung




3 komentar:

  1. IJIN COPAS UNTUK KEPERLUAN TUGAS..
    TERIMA KASIH

    BalasHapus
  2. setuju dengan memakai bola tenis bekas dalam permainan kasti

    BalasHapus