Selasa, 07 Maret 2023

Jurnal Refleksi Modul 3.1 - Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

 


Sekolah adalah institusi moral,  merupakan miniature dunia yang berkontribusi terhadap terbangunnya budaya, nilai-nilai, dan moralitas diri murid. Kepemimpinan Kepala sekolah berperan sangat besar untuk menciptakan sekolah sebagai institusi moral yang menegakkann penerapan nilai-nilai yang diyakini dan menjadi teladan bagi murid.

Peran pemimpin tidak akan terpisahkan dengan pengambilan keputusan. Dalam pengambilan keputusan tidak jarang dihadapkan pada pilihan dimana ada nilai-nilai kebajikan universal yang sama-sama benar, namun saling bertentangan (dilema etika) sedangkan pada waktu yang lain dihadapkan pada pilihan kebenaran dan kebiasaan salah (bujukan moral).  Hal utama yang tidak boleh ditinggalkan adalah keputusan harus berpihak kepada murid, berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal, dan keputusan itu dapat dipertanggungjawabkan.

Paradigma skituasi dilemma etika, ada 4 kategori :

1.Individu lawan kelompok (individual vs community)

Dalam pardigma ini ada pertentangan antara individu lawan sebuah kelompok yang lebih besar dimana individu ini menjadi bagiannya.

2.Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy) 

Dalam paradigm aini, pilihannya adalah antara mengikuti aturan tertulis atau tidak mengkikuti aturan sepenuhnya, berlaku adil untuk semua atau membuat pengecualian dengan alasan kemurahan hati dan kasih sayang.

3.Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty) 

Paradigma dimana pilihan antara kejujuran dan kesetiaan kepada orang lain, mengatakan sejujurnya atau melindungi teman yang sedang bermasalah.

4.Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

Pilihan pada terbaik untuk sekarang atau terbaik untuk masa yang akan datang.

Etika sendiri bersifat relative, tergantung pada situasi dan kondisi saat dilema terjadi, namun ada 3 prinsip yang sering membantu.

Ketiga prinsip tersebut adalah:

  1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (End-Based Thinking)
  2. Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
  3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

Dalam mengambil keputusan dapa situasi dilema etika dan bujukan moral, ada 9 konsep pengambilan  dan pengujian keputusan.

1. Mengenali nilai-nilai yang bertentangan

2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini

3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi

4. Pengujian benar dan salah

5. Uji legal

  • Uji regulasi/standar Profesional
  • Uji intuisi
  • Uji publikasi
  • Uji panutan/idola

 6. Pengujian paradigma benar lawan benarMelakukan prinsip resolusi

7. Investigasi opsi trilema

8. Buat keputusan

9. Lihat lagi keputusan dan refleksikan


Model 1: 4F (Facts, Feelings, Findings, Future)

Pada refleksi dwi mingguan modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan, saya akan  menggunakan model 4F(Facts, Feelings, Findings, Future). Refleksi model  4F dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan  menjadi  4P

1. Facts  (Peristiwa): 

Materi pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan memberi pengalaman baru. Sebagai pemimpin pembelajaran sering diharuskan mengambil keputusan yang nantinya berkontribusi pada terbangunnya budaya, nilai-nilai, menjadi teladan dan morlitas dalam diri semua murid. 

Ada beberapa kesulitan dalam identifikasi dan penerapan jenis permasalahan (kasus) salam 3 prinsip membuat keputusan. dan ternyata melalui forum diskusi dapat disimpulkan bahwa tidak ada prinsip yang salah atau paling benar karena identifikasi prinsip  tergantung jenis kasus, kapan terjadi, dimana dan siapa saja pihak yang terlibat didalamnya.

Nilai-nulai pembelajaran yang bisa diambil dari modul ini adalah bahwa sebelum mengambil sebuah keputuasan memerlukan beberapa kriteria dan tahapan yang harus dilalui sehingga keputusan yang diambil ada keberpihakan kepada murid, mengandung nilai-nilai kebajikan universal sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

2. Feelings  (Perasaan): 

Saya sangat bersemangat, Ternyata ada acara baik untuk membuat sebuah keputusan. Karena selama ini dalam membuat keputusan hanya berdasar pada beberapa pertimbangan seperlunya, tetapi dalam modul ini ada beberapa tahapan dan Langkah yang harus dilalui. Dengan tahapan dan Langkah yang ada saya merasa yakin dengan pengambilan keputusan. 

Berdasar pengalaman  penerapan dalam aksi nyata  di kelas membuktikan bahwa keputusan yang dihasilkan dapat diterima oleh semua pihak, terlihat dengan kondidi kelas yang kondusif tanpa ada persoalan baru yang menyertai.

3. Findings  (Pembelajaran): 

Banyak hal yang saya peroleh dari proses pembelajaran ini, ternyata sebuah keputusan harus melalui beberapa proses dan tahapan. Dengan memahami 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan dan 9 langkah pengabilan dan pengujian keputusan, akan menghasilkan keputusan terbaik yang bisa diterima semua pihak.

4. Future  (Penerapan): 

Setelah mempelajari modul ini saya akan menerapkan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan pada setiap pengambilan keputusan. Mengajak rekan sejawat untuk memahami dan menerapkan pengambilan keputusan yang berbasis pada nilai-nilai kebajikan agar tercipta pembelajarn yang kondusif, aman, dan nyaman. Karena sekolah adalah institusi moral yang  menjadi teladan dan morlitas dalam diri semua murid. 


Daftar Pustaka :

  • Program Pendidikan Guru Penggerak
  • Modul 3.1 Penga,mbilan Keputusan Berdasar Nilai-nila Kebajikan Sebagai pemimpin
  • Oleh : Andri Nurcahyani, S.Pd, M.S, Diah Samsiati Rajasa, M.Sc


Tidak ada komentar:

Posting Komentar