Perencanaan Berbasis Data (PBD) adalah bentuk pemanfaatan data pada platform Rapor Pendidikan sebagai bentuk intervensi satuan maupun dinas pendidikan maupun pemerintah daerah terhadap mutu dan capaian pendidikannya dan bertujuan untuk mencapai peningkatan serta perbaikan mutu pendidikan yang berkesinambungan.
Tujuan
Perencanaan Berbasis Data (PBD) bertujuan untuk memberikan perbaikan pembelanjaan anggaran serta pembenahan sistem pengelolaan satuan pendidikan yang efektif, akuntabel dan konkret. Selain itu, Perencanaan Berbasis Data (PBD) juga disesuaikan dengan kebutuhan satuan pendidikan atau dinas berdasarkan identifikasi masalah yang berasal dari data pada platform Rapor Pendidikan, yang kemudian mendorong satuan pendidikan dan dinas pendidikan untuk melakukan pembenahan melalui penyusunan kegiatan peningkatan capaian berdasarkan hasil identifikasi dan refleksi terhadap capaian di Rapor Pendidikan dan kondisi lapangan. Terdapat 3 langkah sederhana dalam proses Perencanaan Berbasis Data (PBD), yaitu Identifikasi, Refleksi, dan Benahi (IRB)
Mangapa Perencanaan Berbasis Data?
Salah satu tantangan dalam peningkatan kualitas satuan pendidikan adalah mengubah pola pikir dalam menyusun perencanaan program pembelajaran bahwa perencanaan tanpa berdasarkan data yang akurat bisa jadi tidak benar-benar membenahi akar masalah yang sebenarnya.
Misalnya kemampuan literasi yang rendah tak selalu disebabkan kurangnya jumlah koleksi buku di sekolah bisa jadi meskipun pengadaan buku terus dilakukan setiap tahun ternyata kemampuan literasi siswa belum menunjukkan peningkatan yang berarti.
Kemudian bagaimana sekolah dapat mencari akar masalah dan merencanakan kegiatan yang tepat sasaran berbasis data atau PBD?
PBD adalah proses perencanaan yang menyeluruh dan berkesinambungan dimulai dari mengidentifikas permasalahan yang ada di satuan pendidikan untuk peningkatan kualitas pembelajaran di satuan pendidikan .
Melalui PBD satuan pendidikan didorong untuk mengubah kebiasaan dari mengambil keputusan berdasarkan asumsi menjadi berdasarkan data dan fakta.
Melakukan PBD ibarat memotret berbagai titik yang perlu dibenahi dan dikembangkan sepanjang proses perencanaan. Potret tersebut membantu satuan pendidikan untuk melihat secara holistik sehingga terhindar dari keputusan yang kurang tepat
Bahwa kemampuan literasi tidak semata-mata disebabkan oleh jumlah koleksi buku di perpustakaan melainkan ada faktor lain yang mempengaruhi. Hal tersebut tidak akan terpotret tanpa adanya perencanaan berbasis data.
Kegiatan yang bida dilakukan adalah peningkatan kapasitas guru, implementasi asesmen dalam pembelajaran literasi, atau penguatan peran perpustakaan melalui berbagai kegiatan literasi. PBD mendorong satuan pendidikan untuk membuat keputusan berdasarkan data-data yang ada dan membicarakannya dengan berbagai pemangku kepentingan.
Dengan demikian perencanaan tak sekedar memasukkan daftar kegiatan atau penambahan sarana dan prasarana.
Tujuan Perencanaan
Tujuan pendidikan Indonesia adalah mewujudkan profil pelajar Pancasila. Untuk mencapai profil pelajar Pancasila satuan pendidikan perlu melalui peta jalan berupa kurikulum. Sebagai peta jalan kurikulum adalah alat untuk menentukan bagaimana satuan pendidikan mencapai tujuan pendidikan, yaitu profil pelajar Pancasila.
Kurikulum bukan hanya tentang pembelajaran di kelas saja tapi juga soal pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan secara utuh untuk memastikan kualitas pengelolaan dan perencanaan pendidikan,. kita perlu membuat perencanaan
Untuk membuat perencanaan satuan pendidikan kita perlu data, yang berasal dari raport pendidikan. Data pada rapor berasal dari asesmen nasional, inilah potret satuan pendidikan dengan data tersebut kita sudah memiliki data awal untuk mendeteksi berbagai keperluan sebagai bekal membuat perencanaan. Dengan membuat perencanaan berbasis data kita telah ikut berperan untuk mewujudkan tujuan endidikan
Siklus Perencanaan
Dalam perencanaan ada beberapa hal yang harus diperhatikan : data, identifikasi, refleksi, dan benahi.
Data, kita perlu data penting tentang hal-hal penting,
Identifikasi : Membaca dan mengamati data-data yang ada dan mengidentifikasi masalah yang muncul.
Refleksi : dari data yang telah diidentifikasi kita dapat menemukan akar masalahnya
Benahi : berdasarkan permasalahan yang telah ditemukan akar masalahnya, maka perencanaan untuk tindakan perbaikan dapat dilakukan.
Mengapa encana itu harus dilakukan. Bagaimana cara melakukannya, kemudian apa dampak baik dari rencana itu dalam profesi kita sebagai kepala satuan pendidikan?
Perencanaan diperlukan untuk terus membenahi dan meningkatkan layanan pendidikan agar semakin berpihak kepada peserta didik. Perencanaan yang efektif adalah perencanaan yang mampu meningkatkan kekuatan dan membenahi kekurangan.
Dari mana kita tahu kekuatan dan kelemahan satuan pendidikan kita? Tentu saja dari rapor pendidikan. Ketika lapor pendidikan digunakan dalam perencanaan maka kita sedang melakukan Perencanaan Berbasis Data.
Bagaimana perencanaan berbasis data atau PBB dilakukan?
Perencanaan dilakukan dengan mengacu kepada rapor pendidikan. Dapat terlihat indikator layanan pendidikan apa saja yang telah tercapai dan indikator apa saja yang masih perlu dibenahi. Ketika kita menghargai data-data yang telah kita miliki dan menggunakannya dalam perencanaan, dampaknya akan sangat besar.
Kita sudah menjadi bagian dalam memastikan terwujudnya pendidikan berkualitas untuk seluruh rakyat Indonesia. Perencanaan berbasis data adalah sebuah perubahan kebiasaan. Perencanaan berbasis data mendorong satuan pendidikan menyusun kegiatan peningkatan capaian pembelajaran berdasarkan bukti.
Langkah yang perlu dilakukan di dalam perencanaan berbasis data ada tiga yaitu melakukan identifikasi, refleksi, dan benahi.
Identifikasi berdasarkan capaian setiap indikator yang ditampilkan di dalam laporan pendidikan diperhatikan indikator mana yang capaiannya perlu ditingkatkan
Langkah kedua refleksi dilakukan dengan mencari tahu akar permasalahan dari indikator yang capaiannya masih rendah dalam tahapan identifikasi
Langkah ketiga Benahi ini dilakukan melalui perumusan program dan kegiatan sebagai solusi untuk mengatasi akar masalah. Hasil dari identifikasi refleksi inilah yang nantinya akan dirumuskan dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) sekolah.
Sumber Data
Semua data tersebut telah terolah dengan valid dan reliable. Hasil pengolahan data tersebut telah berada di dalam rapor pendidikan maka dapat disimpulkan bahwa sumber data utama PBD adalah rapor Pendidikan.
Di dalam proses perencanaan satuan pendidikan tidak hanya memanfaatkan sumber data yang telah tersedia di rapor pendidikan melainkan satuan pendidikan juga dapat menggunakan sumber data tambahan. Sumber data tambahan, Kepala Sekolah dapat menggali data tambahan berdasarkan observasi wawancara survei ataupun diskusi bersama murid guru dan warga sekolah lainnya untuk memperkuat data yang telah kita miliki dari Rapor Pendidikan. hasil dari data tambahan tersebut sangatlah membantu satuan pendidikan dalam membuat perencanaan program.
Di rapor pendidikan dapat digunakan oleh satuan pendidikan untuk melakukan refleksi diri dalam menyusun perencanaan selanjutnya perencanaan yang sudah disusun dapat dilaksanakan oleh setiap satuan Pendidikan.
Harapannya setelah dilakukannya evaluasi internal dan merencanakan pembenahan kualitas capaian pembelajaran di setiap satuan pendidikan menunjukkan peningkatan. Pada akhirnya rapor pendidikan pun dapat menunjukkan perubahan yang lebih baik di setiap tahun ajaran.
Ternyata untuk melakukan perencanaan berbagai data di satuan pendidikan Sumber data utamanya adalah rapor pendidikan jika satuan pendidikan membutuhkan data tambahannya maka dapat dengan mudah dikumpulkan dari warga sekolah
Kurukulum adalah kumpulan atau suatu sistem rencana dan pengaturan mengenai bahan pembelajaran yang dapat dipedomani dalam kegiatan belajar mengajar
Dikutip dari Wikipedia :
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja
Kurikulum dimaknai sebagai keseluruhan pengalaman belajar murid, titik awal sampai titik akhir pengalaman belajar.
Peran dan fungsi kurikulum:
mewariskan nilai dan budaya masyarakat yang relevan
mengembangkan sesuatu yang dibutuhkan saat ini dan masa depan
menilai dan memilih sesuatu yang relevan atau kontekstual sebagai kontrol sosial
Mengapa Kurikulum Harus Berubah?
Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai dengan zamannya, kurikulum bersifat dinamis dan terus dikembangkan atau di adaptasi sesuai konsep dan karakteristik murid demi membangun kompetensi sesuai kebutuhan mereka ini dan masa depan.
Cara Belajar siswa kita pun sekarang mengalami perubahan jika dahulu referensu sumber belajaradalah perpustakaan dan buku paket, sekarang mereka dengan mudah mencari materi pembelajaran dengan akses internet. Pandangan mereka tentang masa depanpun mengalami perubahan. Jika ditanya soal cita-cita mereka berkeinginan menjadi tentara, dokter, guru, sekarang bergeser menjad- programer komputer, menciptakan aplikasi game, atau youtuber.
Ki Hajar Dewantara : Pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Demi menuntun kodrat murid-murid guru harus terus menyesuaikan dengan kebutuhan, belajar terus untuk mengikuti dan memahami trend kehidupan murid .
Kehidupan selalu dinamis, untuk menjawab tantangan zaman kurikulum tidak dapat dipergunakan dalam satu waktu terus-menerus karena dunia terus berubah, maka dunia pendidikan sebagai pilar utama dalam membangun dan mendidik generasi harus pula turut berubah.
Mengapa Kurikulum Perlu beradaptasi?
Kurikulum yang ditetapkan secara Nasional tidak bisa diterapkan disemua daerah yang mempunyau kultur budaya, kondisi alam yang berbeda. Kurikulum perlu diadaptasi sesuai dengan kondisi geografis dan latar belakang budaya, dan sosiologi dimana sekolah berada. Kurikulum pada sekolah didaerah perkebunan tentu tidak sama dengan kurikulum didaerah pedesaan yang mayoritas penduduknya sebagai nelayan. Demikian juga dengan sekolah yang berada diperkotaan dengan lingkungan industry disekitarnya.
KURIKULUM DALAM PEMBELAJARAN
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan disusun berdasarkan kurtur budaya, letak geografis, dan kebutuhan masyarakat.
Siswa perlu dilibatkan dalam pembuatan kurikulum. Perlu survey sebekum menentukan kigiatan ekstrakurikuler misalnya, agar relevan dengan kondisi masyarakat setempat. Peran serta masyarakat juga perlu dilibatkan, misalnya narasumber keahlian yang dimilikinya untuk memperkuat projek Profil Pelajar Pancasila
Program peningkatan kompetensi guru juga harus ada dalam penyusunan kurikulum agar selalu mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan zaman.
Prinsip penyusunan kurikulum harus berpusat pada murid, kontekstual, essensial, dan juga akuntabel, melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Kesimpulannya adalah walaupun Kemendikbud ristek sudah menyiapkan contoh kurikulum operasional sebagai inspirasi dan pembelajaran tapi bukan berarti kita tidak bisa mengembangkannya mari kita kembangkan sesuai dengan konteks satuan pendidikan masing-masing dokumen kurikulum operasional satuan pendidikan sangat dinamis mengikuti perubahan dan kebutuhan.
Dokumen ini dapat diperbaharui secara berkesinambungan menjadi referensi dalam keseharian, direfleksikan dan terus dikembangkan
Bagaimana, apakah kita sudah siap menyusun dan mengembangkan kurikulum dalam pembelajaran Selamat guru hebat salam dan bahagia