Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM,
- Literasi Membaca
- Literasi Matematika (Numerasi)
Baik pada literasi membaca maupun numerasi, kompetensi yang dinilai mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep dan pengetahuan yang telah dipelajari, serta
keterampilan memilah serta mengolah informasi
Literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia serta untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.
Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia
Tujuan AKM
Dalam pembelajaran terdapat tiga komponen penting, yaitu
- Kurikulum (apa yang diharapkan akan dicapai),
- Pembelajaran (bagaimana mencapai) dan
- Asesmen (apa yang sudah dicapai).
Asesmen dilakukan untuk mendapatkan informasi mengetahui capaian murid terhadap kompetensi yang diharapkan. Asesmen Kompetensi Minimum dirancang untuk menghasilkan informasi yang memicu perbaikan kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya dapat meningkatkan hasil belajar murid.
Pelaporan hasil AKM dirancang untuk memberikan informasi mengenai tingkat kompetensi murid. Tingkat kompetensi tersebut dapat dimanfaatkan guru berbagai mata pelajaran untuk menyusun strategi
pembelajaran yang efektif dan berkualitas sesuai dengan tingkat capaian murid. Dengan demikian “Teaching at the right level” dapat diterapkan. Pembelajaran yang dirancang dengan memperhatikan tingkat capaian murid akan memudahkan murid menguasai konten atau kompetensi yang diharapkan pada suatu mata pelajaran.
Komponen Instrumen AKM
Untuk memastikan AKM mengukur kompetensi yang diperlukan dalam kehidupan, juga sesuai dengan pengertian Literasi Membaca dan Numerasi yang telah disampaikan terdahulu, soal AKM diharapkan tidak hanya mengukur topik atau konten tertentu tetapi berbagai konten, berbagai konteks dan pada beberapa tingkat proses kognitif.
a. Konten pada Literasi Membaca menunjukkan jenis teks yang digunakan, dalam hal ini dibedakan dalam dua kelompok yaitu
- teks informasi dan
- teks fiksi.
- Bilangan,
- Pengukuran dan Geometri,
- Data dan Ketidakpastian,
- Aljabar.
Proses kognitif pada Literasi Membaca dan Numerasi dibedakan menjadi tiga level.
- Pada Literasi Membaca, level tersebut adalah menemukan informasi, interpretasi dan integrasi serta evaluasi dan refleksi.
- Pada Numerasi, ketiga level tersebut adalah pemahaman, penerapan, dan penalaran.
Konteks menunjukkan aspek kehidupan atau situasi untuk konten yang digunakan. Konteks pada AKM dibedakan menjadi tiga, yaitu personal, sosial budaya, dan saintifik
Contoh soal Kelas 5 - Literasi Membaca :
Ada dua orang sahabat melakukan perjalanan panjang. Ketika di tengah perjalanan mereka terlibat dalam suatu perdebatan. Pertengkaran itu terjadi sampai salah satu dari mereka menampar yang lainnya.
Sahabat yang ditampar itu tak berkata apapun tapi menuliskan suatu kata di atas hamparan pasir. Tulisan tersebut berbunyi, “hari ini teman baikku menamparku.” Walaupun mereka bertengkar, tapi tetap melanjutkan perjalanan bersama. Saat di perjalanan mereka menemukan sebuah sumber air dan memutuskan untuk mandi. Namun malang nasib teman yang ditampar tadi, ia tergelincir dan hampir tenggelam di dalam sumber air tersebut. Melihat itu, tentu saja teman yang menampar tadi menolongnya dan ia pun selamat. “Hari ini teman baikku menyelamatkan nyawaku,” ukirnya pada sebuah batu. Teman yang telah menampar dan menyelamatkan nyawanya tadi bertanya, “Mengapa saat aku menyakitimu, kamu menulis di atas pasir. Sedangkan saat aku membantu, kamu mengukirnya pada batu?” Kemudian ia menjawab, “Karena menulis di atas pasir mudah terhapus oleh sapuan angin, sedangkan mengukir di atas batu tidak mudah hilang oleh terpaan angin kencang sekalipun.”
1. Tentukan setiap pernyataan berikut sesuai dengan isi teks ataukah tidak!
Pernyataan |
sesuai |
tidak |
Perjalanan kedua
sahabat kemungkinan melewati padang pasir |
|
|
Kedua orang tetap
bersahabat dalam kondisi marah maupun susah |
|
|
Pesan yang baik
dituliskan di atas pasir, pesan yang buruk dituliskan di atas batu |
|
|
2. Pilihlah pesan-pesan yang merupakan simpulan dari isi teks !
- ☐ mengingat kesalahan orang lain terlalu lama
- ☐ Pertemanan sejati akan terbentuk setelah melewati masa perkelahian
- ☐ Persahabatan memerlukan sikap memaafkan dan membalas kebaikan
- ☐ Jika diberi kebaikan oleh orang lain harus segera membalasnya
3. Cermati pantun berikut!
Jika ada jarum yang patah
jangan disimpan di dalam peti
Kalau ada kata yang salah
jangan disimpan di dalam hati
Apakah isi pantun tersebut sesuai dengan isi teks?
{ Sesuai
{ Tidak sesuai
Berikan bagian dari isi teks yang mendukung jawabanmu!
Catatan terkait contoh soal Literasi Membaca AKM
Pesan:
- Teks AKM terdiri atas teks informasi dan teks fiksi. Contoh soal kelas 5 merupakan teks fiksi
- Teks AKM disajikan lebih utuh dengan gambar ilustrasi yang kuat sehingga pesan yang disampaikan lebih komprehensif.
- Stimulus teks AKM bertujuan sebagai sarana menilai kompetensi dan sekaligus menginsiprasi. Sebagai contoh di teks soal kelas 5 memuat pesan moral yang mendalam berupa ajakan untuk mudah memaafkan dan tidak mudah melupakan kebaikan orang lain.
- Murid diberikan arahan untuk bernalar tentang sudut pandang penulis
- Soal pada AKM mengukur kemampuan murid tidak hanya sampai pada level memahami namun mampu merefleksi isi teks
- Murid tidak hanya dapat memahami isi teks, namun juga mampu merefleksikan pengalamannya dengan hal lain di luar teks, contohnya dikaitkan dengan isi pantun. Hal ini tidak banyak ditemui di ujian pada umumnya, seperti pada contoh soal ujian berikut:
Contoh soal ujian Nasional Bahasa Indonesia Jenjang SMP/MTs
Cermati teks berikut kemudian kerjakan soal nomor 3 dan 4!
(1) Seli mengayunkan tangan kedepan, membuat petir biru. (2) retakan itu memanjang. (3) Butuh waktu empat kali pukulan hingga tiang itu roboh, berdebam menimpa sebelahnya. (4) Aku dan Seli segera melompat mundur, menghindar dari guguran kristal. (5) Lima menit kemudian, dengan napas tersengal,kami berhasil menyingkirkan tiga tiang kristal. (6) Seli mengangkat patahan tiang dengan kemampuan kinetiknya, melemparkannya jauh-jauh. (7) Mulut lorong semakin terlihat. (8) Masih ada tiga tiang kristal lagi yang harus dihancurkan agar kapsul perak kami bisa melintasinya
3. Bukti latar suasana riuh pada kutipan cerita tersebut adalah ....
A. (1) dan (2)
B. (3) dan (4)
C. (5) dan (6)
D. (7) dan (8)
4. Komentar yang tepat terhadap isi teks cerita tersebut adalah:
A. Penggambaran para tokoh yang mampu merobohkan tiang sangat tidak masuk akal.
B. Tokoh Seli sangat membahayakan diri sendiri karena mengeluarkan petir dari tangan.
C. Semangat pantang menyerah dalam menyelesaikan masalah dari para tokoh patut diteladani.
D. Hanya demi kapsul perak, para tokoh seharusnya tidak usah menghabiskan tenaga.
Contoh soal ujian sekolah
Suatu hari ayahku ingin memotong pohon pisang. Buah pisang
sudah ada yang menguning. Ketika ayahku siap untuk memotong
pohon pisang, kakakku mendekati ayahku dan berkata, “Jangan
Ayah, jangan dipotong. Biarkan pohon pisang itu berbuah lagi”.
Ayahku tidak bisa menahan tawa mendengar kata-kata kakakku.
Ibu kemudian menjelaskan bahwa pohon pisang hanya bisa satu
kali berbuah.
Mendengar penjelasan ibu, muka kakakku memerah.
1. Bacaan di atas berjudul ....
A. Pohon pisang
B. Potong pisang
C. Pisang menguning
D. Panen pisang
2. “Buah pisang sudah ada yang menguning”. Kata menguning memiliki arti yang sama dengan kata ....
A. Masak
B. Manis
C. Layu
D. Segar
3. Ayah ingin memotong pohon pisang.
Jawaban untuk pengurangan kalimat di atas adalah ....
A. Memasak
B. Masak
C. Menuai
D. Tanam
Catatan terkait contoh soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia Jenjang SMP/MTs dan Ujian Sekolah tersebut:
- Teks yang disajikan pendek dan tidak menggali pemahaman membaca secara utuh.
- Pesan dan inspirasi yang disampaikan dalam teks kurang mendalam.
- Kompetensi yang diukur sudah sampai level interpretasi (pemahaman), namun belum sampai level mengevaluasi dan merefleksi isi teks.
Contoh Soal Numerasi
Contoh Soal Kelas 5
Membuat Bolu Kukus
Fitri akan membuat bolu kukus. Untuk setiap resep ia memerlukan 1⁄5 kg gula, ¼ kilogram tepung, serta 150 gram mentega, dan 300 gram bahan-bahan lainnya.
1. Fitri memerlukan 1⁄5 kilogram gula. Ia meletakkan sejumlah gula di timbangan dan ditunjukkan pada gambar berikut:
Berapa gram kah gula yang harus dikurangkan? ..... gram
2. Jika Fitri membuat 6 resep adonan, jumlah gula, tepung dan mentega yang dibutuhkan dalam kilogram adalah….
A. 1⁄6 x (1⁄5 gula + ¼ tepung + 150 mentega)
B. 6 x (1⁄5 gula + ¼ tepung + 150 mentega)
C. 1⁄6 x (200 gula + ¼ tepung + 150 mentega)
D. 6 x (1⁄5 gula + ¼ tepung + 0,15 mentega)
3. Setiap resep adonan menghasilkan 16 buah bolu kukus dengan berat masing-masing 50 gram. Apakah benar proses memasak bolu kukus mengurangi berat adonan?
( ) Ya
( ) Tidak
Contoh Soal Ujian Sekolah Kelas 5
1. Putri membutuhkan 750 gram coklat dan 1,5 kilogram gula untuk pesta ulang tahun. Saat ditimbang beratnya …. kilogram.
A. 2
B. 2,20
C. 2,25
D. 2,5
2. Hasil 30 x 40 – 750 + 300 adalah ....
A. 700
B. 750
C. 800
D. 850
Tunjukkan perhitunganmu!
................................................................
................................................................
................................................................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar