Sabtu, 27 September 2025

Merancang Visi. Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan

 


Pendampingan kepala sekolah oleh pengawas sekolah merupakan salah satu kunci untuk memastikan pembelajaran di sekolah selaras dengan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan. Dalam era transformasi pendidikan, pembelajaran mendalam menjadi pendekatan penting untuk membekali siswa dengan keterampilan abad 21. Pengawas sekolah diharapkan mampu mendampingi kepala sekolah dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang bermakna serta sesuai dengan identitas sekolah.

Visi, Misi dan Tujuan

Visi satuan pendidikan merupakan kondisi yang diharapkan oleh warga satuan pendidikan yang dipimpin oleh seorang kepala satuan pendidikan yang menjalankan fungsi sebagai pemimpin pembelajaran. Kepemimpinan pembelajaran adalah suatu multidimensional construct (Heck, et.al., 1990) yang berkenaan dengan bagaimana kepala sekolah dapat mengorganisir dan mengkoordinir kehidupan kerja (the work life) di sekolah yang tidak hanya berbentuk pengalaman-pengalaman belajar dan prestasi belajar siswa, namun juga lingkungan di mana pekerjaan ini dilaksanakan, maka akan terjadi pengalihan beberapa kewenangan pengambilan keputusan ke tingkat sekolah. Dalam pada itu, pemimpin pembelajaran diharapkan memiliki kemampuan dan kemandirian dalam menentukan arah pengembangan sekolah dengan menyinergikan potensi-potensi yang dimilikinya dengan sumber-sumber yang terdapat di lingkungannya sehingga dapat menampilkan kinerja yang optimal, terutama di bidang pembelajaran.

Berdasarkan beberapa pandangan tentang kepemimpinan pembelajaran di sekolah maka dapat dikembangkan kerangka berpikir teoritis tentang kepemimpinan pembelajaran dalam rangka meningkatkan pembelajaran di sekolah. Peran kepala sekolah dalam mewujudkan visi yang berpusat pada peserta didik sangatlah penting. Berikut adalah deskripsi tentang peran kepala sekolah dalam konteks tersebut: 1) Pemimpin Visi dan Strategi, 2) Manajer Pembelajaran, 3) Penggerak Kolaborasi, 4) Pemimpin Perubahan, dan 5) Pelindung dan Pendukung Peserta didik.

Apa itu Visi?

Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga satuan pendidikan, yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan.
  1. Visi merupakan keadaan, yaitu gambaran masa depan yang ingin dicapai oleh satuan pendidikan.
  2. Visi harus dapat memberikan panduan/arahan serta motivasi.
  3. Visi harus tampak realistis, kredibel dan atraktif. Sebaiknya mudah dipahami, relatif singkat, ideal dan berfokus pada mutu, serta memotivasi setiap pemangku kepentingan.
  4. Visi bersifat dinamis dan tidak untuk selamanya.
Cara Membuat Visi

  1. Kumpulkan informasi untuk dijadikan bahan diskusi, melalui wawancara atau survei.
  2. Dari jawaban warga satuan pendidikan, buatlah keterkaitan/benang merah dari suara peserta didik, staf/guru, dan orang tua.
  3. Letakkan jawaban-jawaban ketiga kelompok tersebut sehingga semuanya terlihat.
  4. Telisik persamaan dan perbedaannya:
  5. Mengubah kesimpulan yang didapatkan menjadi kalimat visi.
  6. Menentukan komponen utama visi yang diturunkan menjadi indikator- indikator pencapaian visi
  7. Pernyataan visi mengandung nilai-nilai yang akan dicapai di akhir satuan waktu, atau disebut juga indikator visi misalnya: beriman bertakwa, bernalar kritis, dan mandiri. Indikator visi dapat diambil dari 8 dimensi profil lulusan yang relevan dengan hasil analisis konteks satuan pendidikan, tidak mesti seluruh 8 dimensi profil lulusan dijadikan indikator visi satuan pendidikan.
  8. Penyelarasan visi dapat dilakukan dengan mereview visi satuan pendidikan yang sudah ada atau menyusun visi baru bagi satuan pendidikan yang belum memiliki visi, namun tetap dengan memperhatikan kerangka pembelajaran mendalam dengan 4 komponen.

 Contoh kalimat visi:

             “Terwujudnya peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,                              bernalar  kritis dan mandiri”


Menterjemahkan Misi

Misi adalah pernyataan bagaimana satuan pendidikan mencapai visi yang ditetapkan untuk menjadi rujukan bagi penyusunan program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang, dengan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan.

Cara menerjemahkan visi menjadi misi
  1. Pernyataan misi menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh satuan pendidikan.
  2.  Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan tindakan, bukan kalimat yang menunjukkan keadaan sebagaimana pada rumusan visi.
  3. Antara indikator visi dengan rumusan misi harus ada keterkaitan atau terdapat benang merahnya secara jelas. Satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi.
  4. Misi menggambarkan upaya bersama yang berorientasi kepada peserta didik.

Berikut adalah rumusan misi yang selaras dengan visi di atas:

  1. Menyelenggarakan pembelajaran berbasis nilai-nilai keimanan dan ketakwaan yang terintegrasi dalam setiap aspek kehidupan peserta didik.
             Fokus: Mengintegrasikan nilai agama dalam proses belajar untuk membentuk karakter                             bertakwa.

    2. Mengembangkan pembelajaran yang menantang dan berorientasi pada penguatan keterampilan                berpikir kritis melalui pendekatan kontekstual dan kolaboratif.

        Fokus: Memberikan pengalaman belajar yang melatih nalar kritis melalui metode berbasis                       masalah   dan kerja sama.

  3. Menciptakan lingkungan belajar yang mendukung kemandirian peserta didik melalui eksplorasi,            proyek mandiri, dan pemanfaatan sumber daya secara optimal.

        Fokus: Memberikan ruang dan fasilitas agar peserta didik dapat mengelola                                                pembelajaran   mereka sendiri.


Membuat Tujuan Satuan Pendidikan

Tujuan adalah gambaran hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu oleh setiap satuan pendidikan dengan mengacu pada karakteristik dan/atau keunikan setiap satuan pendidikan sesuai dengan prinsip yang sudah ditetapkan


Cara Menyusun tujuan satuan pendidikan:
 
  • Tujuan harus serasi dan mendeskripsikan misi dan nilai-nilai satuan pendidikan.
  • Tujuan fokus pada hasil program.
  • Tujuan harus spesifik, terukur, dapat dicapai dalam jangka waktu tertentu (SMART).
  • Tujuan harus terukur derajat keberhasilannya. Untuk mengetahui pencapaian tujuan pendidikan, satuan pendidikan dapat melakukan
Tujuan dibuat untuk menerjemahkan kalimat tindakan dalam misi menjadi aksi-aksi spesifik dan terukur. Aksi-aksi inilah yang selanjutnya akan digunakan manajemen satuan pendidikan untuk menyusun program kerja yang akan direfleksikan dan dievaluasi dalam kurun waktu tertentu

Prinsip penting dalam membuat tujuan:

  1. Specific, tujuan haruslah sederhana dan spesifik, dapat menjadi ciri khas satuan pendidikan.
  2. Measurable, tujuan harus dapat diukur dan dapat memotivasi agar tercapai, dibutuhkan kriteria pencapaian yang jelas.
  3. Achievable/Attainable, tujuan harus dapat dicapai dan dilaksanakan oleh seluruh warga satuan pendidikan dan melibatkan pihak eksternal.
  4. Relevant, tujuan harus relevan dengan misi, masuk akal, dan menempatkan peserta didik sehingga mampu memperkuat kompetensinya.
  5. Time bound, tujuan harus memiliki alokasi waktu yang lebih fleksibel dengan linimasa yang disesuaikan dengan kebutuhan, oleh karena itu perlu melibatkan semua guru dalam pembuatan lini masa tersebut.
Selain prinsip ini, hal penting lainnya adalah:

  • Evaluated, tujuan perlu dievaluasi untuk memastikan pencapaiannya, secara berkala menyediakan waktu untuk mendiskusikan bersama warga satuan pendidikan.
  • Reviewed, tujuan juga perlu ditinjau secara berkelanjutan, direfleksikan bersama dan didiskusikan modifikasi yang perlu dilakukan

Contoh Perumusan Tujuan Satuan Pendidikan


1. Dalam waktu 1 tahun, 90% peserta didik mampu menunjukkan sikap bertakwa melalui penerapan nilai-nilai keimanan dalam interaksi sehari-hari di sekolah dan lingkungan masyarakat, yang diukur melalui observasi dan jurnal refleksi.

  • Specific: Sikap bertakwa dalam interaksi sehari-hari.
  • Measurable: 90% peserta didik, diukur dengan observasi dan jurnal.
  • Achievable: Dapat dicapai dengan integrasi nilai dalam pembelajaran.
  • Relevant: Mendukung indikator visi "bertakwa" dan misi 1.
  • Time-bound: 1 tahun.

2. Dalam waktu 6 bulan, 80% peserta didik mampu menyelesaikan tugas berbasis masalah dengan tingkat keberhasilan minimal 75% dalam analisis kritis, yang diukur melalui penilaian proyek dan tes berpikir kritis.

  • Specific: Tugas berbasis masalah untuk melatih analisis kritis.
  • Measurable: 80% peserta didik, skor minimal 75%.
  • Achievable: Realistis dengan pelatihan metode berbasis masalah.
  • Relevant: Mendukung indikator visi "bernalar kritis" dan misi 2.
  • Time-bound: 6 bulan.
3. Dalam waktu 3 bulan, 75% peserta didik mampu menyelesaikan proyek mandiri dengan bimbingan minimal, yang diukur melalui portofolio proyek dan evaluasi proses pembelajaran.

  • Specific: Proyek mandiri dengan bimbingan minimal.
  • Measurable: 75% peserta didik, diukur dengan portofolio dan evaluasi.
  • Achievable: Dapat dicapai dengan fasilitasi lingkungan belajar mandiri.
  • Relevant: Mendukung indikator visi "mandiri" dan misi 3.
  • Time-bound: 3 bulan

Sumber Bacaan :

Materi Bimtek TOT Prembelaajaran Mendalam Pengawas Untuk Pengawas satuan Pendidikan