Bulan Puasa telah kita jalani. Ada yang berbeda di
penghujung bulan ini. Yakni 1 syawal 1433 H. yang berarti hari kemenangan bagi
kita yang dalam satu bulan ini menjalani ibadah Puasa dengan memperbanyak
ibadah yang pahalanya mendapat keistimewaan jika dibanding dengan bulan-bulan
lain. Penetapan 1 Syawal jatuh pada Minggu, 19 Agustus 2012 melalui siding
isbat yang dipimpion langsung Menteri Agama, Bapak
Kita semua tentu
mengakui ada perlakuan khusus menghadapi ini. Mulai dari bersih-bersih rumah,
mempercantik tampilan rumah, yang jauh berusaha mudik untuk bertemu sanak
family di kampung, yang berkecukupuan memberi santunan kepada yang dhuafa, pangusaha memberi THR kepada karyawannya, dan untuk setiap pribadi diwajibkan untuk Zakat Fitrah.
Tak sedikit tenaga dan materi demi menyambut hari kemenangan yang fitrah ini ( bagi yang jauh dari keluarga dan mudik).
Semua muslim
bergembira, kembali bersih dari dosa, saling bersilaturrohim dan saling
memaafkan antara satu dengan yang lain,
bahkan sering terjadi terjalinnya kembali hubungan kekeluargaan yangn
sebelumnya renggang atau tidak saling mengetahui sebelumnya.
Alhamdullilah kita
masih diberi kesempatan bertemu dengan Ramadhan dan Syawal tahun ini. Marilah
kita sambut dengan rasa syukur. Tentu tak ada salahnya sebagai rasa syukur itu
kita wujudkan dengan sedikit berbeda, tak ada salahnya jika kegembiraan dan
melepas kangen dengan teman-teman kita rayakan, asal saja tidak berlebihan dan
pelanggaran. Karena sesuatu yang berlebihan tidak akan memberi manfaat, karena dihari
yang bahagia ini jangan sampai menyakiti diri dengan perilaku yang berlebihan,
bahkan sampai berurusan dengan pihak
berwajib.
Mungkin cara masing-masing pribadi atau kelompok
berbeda, ada yang kebut-kebutan di jalan, ada yang berniat takbir keliling
dengan kendaraan besar namun setelah dijalan bukan gema takbir yang
berkumandang melainkan alunan music dangdut koplo yang menghentak keras, ada
yang berkelompok dengan mencekik botol miras,
ada yang dengan sederhana takbir di Masjid atau Mushalla yang kesemuanya
bertujuan merayakan ‘kemenangan’ sekali lagi tergantung bagaimana kita
memaknai.