Sedeikit mengenal tentang program Guru Pembelajar untuk kali ini kiami sampaikan moda pembelajaran.
Program
Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar dilakukan melalui tiga
moda, yaitu Moda Tatap
Muka, Moda
Daring, dan Moda Daring Kombinasi.
1. Moda Tatap Muka
Moda tatap muka merupakan bagian dari sistem
pembelajaran di mana terjadi interaksi secara langsung antara
fasilitator dengan peserta pembelajaran. Interaksi pembelajaran yang terjadi
dalam tatap muka meliputi pemberian input materi, tanya jawab, diskusi,
latihan, kuis, praktik, dan penugasan.
Moda tatap
muka diperuntukkan bagi guru yang
memerlukan peningkatan kompetensi yang lebih intensif dengan mempelajari 8-10
modul. Di samping itu, untuk memberikan pilihan penyelenggaraan pembelajaran bagi guru yang tidak punya cukup pilihan karena berbagai keterbatasan
sehingga tidak memungkinkan untuk mengikuti pembelajaran moda
lainnya, misalnya karena alasan geografis, tidak/kurang tersedianya aliran
listrik dan jaringan internet, ketersediaan anggaran, literasi teknologi informasi dan
komunikasi, serta alasan lain yang rasional,
maka moda tatap muka dapat dilaksanakan dengan beberapa alternatif, yaitu:
tatap muka penuh, tatap muka tidak penuh (in-on-in), dan tatap muka dalam
kegiatan kolektif guru yaitu PKG (Pusat Kegiatan Gugus) untuk guru PAUD, KKG
(Kelompok Kerja Guru) untuk guru SD, MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran)
untuk guru SMP/SMA/SMK, dan MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling). Pemilihan berbagai
alternatif moda tatap muka tetap harus mempertimbangkan hasil UKG yang
tercermin dari jumlah modul yang perlu dipelajari oleh guru. Penjelasan lebih lanjut
pelaksanaan program
guru pembelajar moda tatap muka dijelaskan dalam
juknis moda tatap muka.
2. Moda Daring
Moda Dalam Jaringan (Daring) adalah program guru pembelajar yang
dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi jaringan komputer dan internet. Moda
Daring dapat dilaksanakan dengan mempersiapkan sistem pembelajaran yang secara mandiri memberikan instruksi dan layanan pembelajaran kepada
peserta tanpa melibatkan secara langsung para pengampu dalam proses
penyelenggaraannya. Sistem instruksional
yang dimaksud meliputi proses registrasi, pelaksanaan pembelajaran, tes akhir,
dan penentuan kelulusan peserta serta penerbitan sertifikat. Dalam hal
tertentu, keterlibatan pengampu masih diperlukan, misalnya dalam memeriksa dan
menilai tugas-tugas yang belum bisa dilaksanakan oleh sistem, atau untuk
membantu peserta apabila mengalami kesulitan yang belum mampu diatasi oleh
sistem. Moda Daring diperuntukkan bagi
guru yang memerlukan peningkatan kompetensi dengan
mempelajari 3-5 modul.
3. Moda Daring Kombinasi
Moda daring kombinasi adalah moda yang mengkombinasikan
antara tatap muka dengan daring. Fasilitator
di satu sisi dapat direpresentasikan oleh sistem pembelajaran yang terdiri dari firmware,
brainware, dan software; dan
peserta di sisi lain melaksanakan instruksi yang diberikan oleh sistem, mulai
registrasi, pelaksanaan pembelajaran, sampai dengan evaluasi.
Moda Daring Kombinasi dilaksanakan dengan
mempersiapkan sistem pembelajaran yang membutuhkan keterlibatan
secara langsung para pengampu dalam proses pembelajaran. Keterlibatan para mentor dapat
dilakukan dengan 2 (dua) cara: (1) bertemu muka secara langsung dengan peserta;
atau (2) bertemu muka secara virtual, baik melalui video, audio, maupun teks. Moda Daring Kombinasi diperuntukkan bagi guru yang
memerlukan peingkatan kompetensi dengan mempelajari 6-7 modul. Penjelasan lebih
lanjut pelaksanaan program guru pembelajar moda daring dan daring daring kombinasi dijelaskan dalam juknis moda daring.
Apabila
disebabkan adanya berbagai kendala, sehingga 3 moda tersebut tidak mungkin
dilakukan, guru tetap harus meningkatkan kompetensinya dengan melakukan
pembelajaran mandiri.
Demikian moda dalam Guru Pembelajar, jika ada tambahan dari pembaca silakan tambahkan komentar dibawah.
sumber : Buku Pedoman GP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen GTK 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar