Selasa, 13 Oktober 2020

Tujuan, Prinsip dan Pendekatan Pembelajaran Jarak Jauh

Sejak diterbitkan Surat Edaran Kemdikbud Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19, pembelajaran dilakukan secara jarak jauh, baik daring (dalam jaringan) maupun luring (luar jaringan. Kondisi darurat Covid-19 berdampak pada proses pembelajaran untuk sementara tidak lagi dilakukan secara tatap muka.

Lantas, sebagai pendidik apa yang Anda lakukan? Memilih mengikuti sewajarnya karena suatu keharusan atau adaptif dengan mencari informasi dari berbagai perspektif? Sejatinya, pendidikan merupakan suatu proses dinamis. Dalam kondisi apapun, pengalaman belajar yang bermakna diperlukan agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Lalu, apa saja tantangan yang dihadapi guru dalam melaksanakan PJJ? 

Tantangan Pembelajaran Jarak Jauh yang Dihadapi Guru

Pembelajaran jarak jauh diterapkan sejak bulan Maret 2020. Itu artinya, hampir 5 bulan sudah siswa belajar dari rumah. Kondisi yang berbeda dari keadaan normal ini membuat guru di seluruh Indonesia menghadapi sejumlah tantangan dalam melaksanakan pembelajaran jauh. Apa saja tantangan tersebut? 

  1. Guru kesulitan dalam pembuatan RPP dalam pembelajaran jarak jauh
  2. Kemampuan ekonomi orang tua berbeda – beda. Ada yang mampu membeli gawai dan ada yang tidak mampu membeli gawai sebagai sarana pembelajaran daring.
  3. Tidak mudah untuk bekerja sama dengan orang tua dalam pembelajran jarak jauh.
  4. Siswa  kurang aktif dan cenderung pasif dalam pengerjaan tugas dan pengumpulan tugas
  5. Kesulitan dalam pembuatan asesmen dalam pembelajaran

Tujuan, Prinsip dan Pendekatan Pembelajaran Jarak Jauh

Beberapa permasalahan diatas merupakan gambaran tantangan yang mungkin juga kita alami saat ini. Namun demikian, tantangan pembelajaran jarak jauh bukanlah suatu hal yang harus dikeluhkan terus menerus. Alangkah lebih baik apabila kita sebagai pendidik berusaha mencari solusi terbaik yang tidak membebani siswa, guru dan orang tua sehingga dapat memberikan pengalaman belajar jarak jauh yang bermakna.
Lantas, bagaimana merancang pembelajaran jarak jauh yang bermakna? Langkah awal yang perlu diperhatikan ialah mengetahui mengapa kita perlu melakukannya. Apa tujuan, prinsip dan pendekatan pembelajaran jarak jauh? 

Tujuan

  1. Memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat COVID-19
  2. Melindungi warga satuan pendidikan dari dampakburuk Covid-19
  3. Mencegah penyebaran dan penularan Covid-19 di satuan Pendidikan
  4. Memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali

Prinsip Pelaksanaan

  1. Keselamatan dan Kesehatan lahir batin seluruh warga satuan pendidikan
  2. Memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik
  3. PJJ berfokus pada pendidikan kecakapan hidup
  4. Materi pembelajarannbersifatinsklusif sesuai dengan usia dan jenjang pendidikan
  5. Pemberian tugas bervariasi tergantung daerah, satuan pendidikan serta minat murid
  6. Hasil belajar diberikan umpan balik dan melakukan pola komunikasi interaktif

Pendekatan

Pembelajaran Jarak Jauh dalam Jaringan (Online)
Pembelajaran jarak jauh dalam luar jaringan (Offline)


Pembelajaran Jarak Jauh dengan cara 5 M

Bahwa tujuan pendidikan berpusat pada siswa. siswa mampu mengembangkan kompetensi sehingga mereka dapat menalar, menjadi pribadi mandiri yang mampu menghadapi ujian bermakna dan kelak siap untuk mengatasi tantangan dalam kehidupan.
Pembelajaran jarak jauh membuat kita mengerti bahwa proses belajar tidak dapat sepenuhnya dikendalikan oleh guru. Oleh karena itu, guru perlu merancang pembelajaran jarak jauh yang bermakna. Bermakna dalam artian relevan secara konteks dan konten dengan kehidupan siswa.

Cara 5M adalah pilihan cara untuk mewujudkan pembelajaran yang bermakna, menyenangkan dan melibatkan siswa, orangtua maupun komunitas. Cara 5M terdiri dari:
1. Memanusiakan hubungan
2. Memahami konsep
3. Membangun keberlanjutan
4. Memilih tantangan
5. Memberdayakan konteks

Pandemi Covid-19 telah membukakan cara pandang dan kebiasaan baru mengenai proses pembelajaran yang idealnya melibatkan guru, siswa dan orangtua. Perubahan situasi dari pembelajaran yang selama ini lebih berfokus pada peran guru, sekarang mulai beralih pada situasi dimana orang tua dan guru saling berbagi peran dalam memfasilitasi pembelajaran siswa. 
Cara 5M; Memanusiakan hubungan, Memahami konsep, Membangun keberlanjutan, Memilih tantangan, dan Memberdayakan konteks, dalam Pembelajaran Jarak Jauh, mendorong siswa belajar lebih bermakna untuk meningkatkan kompetensinya. Sejalan dengan hal ini, Cara 5M juga memberikan ruang yang lebih luas bagi keterlibatan orangtua dalam proses pembelajaran siswa

1. Memanusiakan Hubungan

Praktik pembelajaran yang dilandasi orientasi pada anak berdasarkan relasi positif yang saling memahami antara guru, murid, dan orang tua.
Memanusiakan hubungan dengan orang tua dapat dilakukan dengan mengetahui profil, kondisi orang tua termasuk pengumpulan informasi terkait waktu yang paling tepat untuk mendampingi proses belajar anak sehingga tercipta suasana yang kondusif untuk belajar.

2. Memahami Konsep

Praktik pembelajaran yang memandu murid bukan sekedar menguasai pemahaman mendalam terhadap konsep yang dapat diterapkan di beragam konteks.
Keterlibatan orang tua dalam hal ini adalah memandu pembelajaran anak yang bukan hanya sekedar menguasai konten tetapi menguasai kompetensi yang dapat diterapkan dalam beragam konteks.

3. Membangun Keberlanjutan

Praktik pembelajaran yang memandu murid mengalami rute pengalaman belajar yang terarah dan berkelanjutan melalui umpan balik dan berbagi prktik baik.
Dalam hal ini peran orang tua adalah  memeandu anak mengalami rute pengalaman belajar yang terarah dan berkelanjutan melalui umpan balik dan berbagi praktik baik. Misalnya memberikan umpan balik atau respon terhadap hal-hal yang dilakukan oleh anak dalam pembelajaran dirumah.

4. Memilih Tantangan

Praktik pembelajaran yang memandu murid menguasai keahlian melalui proses yang berjenjang dengan pilihan tantangan yang bermakna.
Keterlibatan orang tua dalam hal ini adalah memastikan bahwa anak-anak dapat menguasai keahlian dengan berbagai pilihan cara yang sesuai dengan profilnya.

5. Memberdayakan konteks

Praktik pembelajaran yang memandu murid melibatkan sumber daya dan kesempatan dikomunitas sebagai sumber belajar sekaliguskesempatan berkontribusi terhadap perubahan. 
Keterlibatan orang tua dalam hal ini adalah  dapat mendorong anak untuk terlibat mengenali komunitasnya. Orangtua juga merupakan akses belajar murid uyang cukup relevan dalam proses pembelajaran dirumah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar