Senin, 24 Desember 2012

Kurikulum 2013 - Guru Penjas Tak Perlu Merangkap

 


Kurikulum 2013 rencananya akan mulai diberlakukan pada Juni 2013, ada banyak perubahan jika dibanding dengan KTSP sekarang. Mulai dari jumlah mata pelajaran wajib sampai dengan jumlah jam  mata pelajaran tertentu. Sebagai contoh,untuk Pendidikan Jasmani Olahrga dan Kesehatan yang sekarang ini hanya 21 jam dalam satu minggu, untuk Kurikulum 2013 menjadi 24 jam pelajaran, yang berarti untuk teman-teman guru Penjasorkes tidak perlu lagi mengampu di sekolah lain demi untuk pemenuhan jumlah jam mengajar dalam satu minggu. Karena darikelas I s/d kelas VI masing-masing 4 jam pelajaran.
Tentu semua masih memungkinkan ada perubahan mengingat kurikulum ini masih dalam taraf uji publik.

Dibawah ini saya sajikan sebuah PENGANTAR dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,. yang isinya seputar uji publik untuk pengembangan kurikulum dimaksud. Ada beberapa link yang bisa menampung komentar dan masukan dari kita, dan ada juga link yang berisi Draf Rancangan Kurikulum 2013 untuk di download.

Sumonggo ..............



Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian pendidikan. Disamping kurikulum, terdapat sejumlah faktor diantaranya: lama siswa bersekolah; lama siswa tinggal di sekolah; pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi; buku pegangan atau buku babon; dan peranan guru sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan.
Orientasi Kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Hal ini sejalan dengan amanat UU No. 20 Tahun 2003 sebagaimana tersurat dalam penjelasan Pasal 35: kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Hal ini sejalan pula dengan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.

 
Sejumlah hal yang menjadi alasan pengembangan Kurikulum 2013 adalah (a) Perubahan proses pembelajaran [dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu] dan proses penilaian [dari berbasis output menjadi berbasis proses dan output] memerlukan penambahan jam pelajaran; (b) Kecenderungan akhir-akhir ini banyak negara menambah jam pelajaran [KIPP dan MELT di AS, Korea Selatan]; (c) Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat, dan (d) Walaupun pembelajaran di Finlandia relatif singkat, tetapi didukung dengan pembelajaran tutorial
Sementara itu, Kurikulum 2006 memuat sejumlah permasalahan diantaranya: (1) Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional; (2) Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan; (3) Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum; (4) Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global; (5) Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru; (6) Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala; dan (7) Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir.
Tiga faktor lainnya juga menjadi alasan Pengembangan Kurikulum 2013 adalah, pertama, tantangan masa depan diantaranya meliputi arus globalisasi, masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, konvergensi ilmu dan teknologi, dan ekonomi berbasis pengetahuan.
Kedua, kompetensi masa depan yang antaranya meliputi kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, kemampuan menjadi warga negara yang efektif, dan kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda.
Ketiga, fenomena sosial yang mengemuka seperti perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalam berbagai jenis ujian, dan gejolak sosial (social unrest). Yang keempat adalah persepsi publik yang menilai pendidikan selama ini terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa yang terlalu berat, dan kurang bermuatan karakter.
Selanjutnya, seperti yang akan Anda temukan nanti, berbagai aspek dalam Pengembangan Kurikulum 2013 dapat Anda beri tanggapan melalui laman http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id ini. Anda dapat menggunakan kesempatan baik ini untuk memberi masukan, kritik, dan saran hingga tanggal 24 Desember 2012.
Untuk memaksimalkan uji publik serta agar setiap tanggapan dapat kami rekam dengan baik guna pengolahan lebih lanjut, pelaksanaan uji publik ini dilaksanakan dengan mekanisme sebagai berikut:
  1. Anda diminta mengunduh rancangan Kurikulum 2013 yang tersedia dalam bentuk PDF pada laman http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id ini (klik disini untuk mengunduh).
  2. Dalam setiap halaman rancangan Kurikulum 2013 tersebut, terdapat ruang untuk Anda memberi tanggapan.
  3. Bilamana Anda hendak memasukkan tanggapan melalui laman http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id, kami minta Anda terlebih dahulu mengisi identitas diri dalam lembar isian yang tersedia.
Jika ada hal-hal yang ingin disampaikan lebih lanjut bisa melalui email: ujipublik.kurikulum@kemdikbud.go.id
Atas partisipasi Anda dalam Pengembangan Kurikulum 2013 kami sampaikan terima kasih. Untuk melanjutkan klik disini.



Salam,
Pusat Kurikulum dan Perbukuan
 Kementerian pendidikan dan Kebudayaan
  



Sabtu, 22 Desember 2012

Kurikulum 2013 - Bebas LKS


Ganti kurikulum berarti ganti juga buku-buku pelajaran yang digunakan sebagai bahan ajar di sekolah. Ini berarti akan memberatkan orang tua atau guru dan menyulitkan peserta didik untuk memenuhi buku sebagai sumber belajar. Tetapi, hal itu dibantah oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud), Musliar Kasim. Dia memastikan, kurikulum baru tidak akan menyulitkan peserta didik, terutama dalam memenuhi kebutuhan buku belajar seperti Lembar Kerja Siswa (LKS) yang selama ini dinilai memberatkan.



"Untuk kurikulum baru, LKS tidak ada lagi. Yang ada adalah buku panduan guru untuk mengajar dan buku siswa," kata Musliar Kasim (10/12/2012).



Dalam kurikulum baru yang diterapkan Juni 2013, pemerintah juga akan melengkapinya dengan buku panduan bagi guru dan siswa. Rencananya, buku-buku pelajaran yang akan digunakan oleh peserta didik akan dibuat oleh tim penyusun yang dibentuk Kemendikbud. Tim penyusun ini beranggotakan guru-guru dan para ahli pendidikan. Penerbit-penerbit buku hanya akan memiliki hak untuk menggandakan, bukan menulis buku pelajaran baru.



Banyaknya buku yang harus dimiliki peserta didik, seperti LKS, menurut Wamendikbud ini disebabkan tidak adanya komitmen kalangan guru dalam menerapkan kurikulum yang ada. Ketidakmauan guru untuk membuat LKS membuat penerbit memanfaatkan itu. Penerbitlah yang menyusun LKS tersebut dan menawarkannya ke sekolah-sekolah. Sehingga peserta didik harus kembali mengeluarkan uang untuk mendapatkan bahan belajar seperti LKS.



"Mestinya kalau kita komit, tidak diperlukan adanya LKS ini. Selama ini (LKS, red) ada karena guru malas saja. Karena sudah terbiasa seperti itu, maka penerbit memang mencari celah untuk masuk," jelas Musliar Kasim di Jakarta.



Sebelumnya, Mendikbud Mohammad Nuh juga menjelaskan buku-buku pelajaran baru tidak boleh membebani masyarakat. Dalam kurikulum baru, buku ajar disiapkan oleh Kemdikbud. Hanya ada satu buku saja yang akan diajarkan oleh guru di sekolah. "Buku-buku baru sebagai pengembangan kurikulum tidak boleh menjadi beban bagi masyarakat. Nanti tidak ada lagi LKS, karena dalam buku sudah ada soal-soalnya. Sehingga anak-anak juga bawa bukunya enak, nyaman," ujar Mohammad Nuh, (6/12/2012).



LKS memang sebaiknya dibuat sendiri oleh guru, sesuai dengan rencana pembelajaran yang sudah dibuatnya. LKS bukan kumpulan soal, melainkan langkah-langkah kegiatan yang dilakukan peserta didik untuk membangun pengetahuanya, yang mungkin itu bisa berupa pertanyaan. Bagaimana komentar Bapak Ibu? Yang jelas, akan seperti apa buku pelajaran dan LKS yang akan digunakan Kemendikbud pada kurikulum 2013 membuat kita penasaran.







Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2012/12/tidak-ada-lagi-lks-di-kurikulum-2013.html#ixzz2Fpyx2hH4

Nuansa: Kumpulan Soal Try Out 2013

Nuansa: Kumpulan Soal Try Out 2013: Sekedar berbagi untuk persiapan Ujian Nasional 2013, ada beberapa kumpulan soal untuk latihan, klik tautan di bawah ini  : Kump...

Kumpulan Soal Try Out 2013


Sekedar berbagi untuk persiapan Ujian Nasional 2013, ada beberapa kumpulan soal untuk latihan, klik tautan di bawah ini  :





Dan sebagai bahan pengayaan link di bawah ini menyajikan kumpulan soal-soal IPA Kelas VI semeter 1 & II




Monggo dikunjungi, semoga bermanfaat.........

Prediksi Soal Ujian Nasional


Kemendikbud melalui Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) akhirnya merilis kisi-kisi soal Ujian Nasional (UN) 2013 mulai untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA). Sepertinya tahun lalu, kisi-kisi UN SD/MI ini mencangkup 3 mata pelajaran, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).



Perkiraan soal UN 2013 untuk jenjang SD ini sudah bisa didapatkan (didownload). Kisi-kisi soal UN SD/MI/SDLB 2013 yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan soal UN 2013 ini terdiri beberapa kompetensi yang dijabarkan menjadi beberapa indikator yang kemudian akan digunakan dasar pembuatan soal UN 2013. Berikut contoh kompetensi dan indikator pada kisi-kisi UN SD/MI 2013:



KISI-KISI UJIAN NASIONAL BAHASA INDONESIA SD/MI 2013



•Disajikan petunjuk penggunaan obat, siswa dapat menjelaskan penggunaan obat sesuai dengan tingkatan umur.

•Disajikan petunjuk penggunaan sebuah produk yang diacak, siswa dapat mengurutkan dengan susunan yang tepat.

•Disajikan rubrik khusus surat pembaca, siswa dapat menentukan kalimat saran dengan tepat.



KISI-KISI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SD/MI 2013



•Siswa dapat menentukan hasil operasi hitung campuran bilangan cacah

•Siswa dapat menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan operasi hitung campuran bilangan cacah

•Siswa dapat menentukan hasil operasi hitung campuran bilangan bulat



KISI-KISI UJIAN NASIONAL IPA SD/MI 2013



•Siswa dapat menjelaskan fungsi dari ciri khusus pada hewan/tumbuhan tertentu

•Disajikan contoh beberapa tumbuhan/hewan dalam satu kelompok, siswa dapat menentukan dasar pengelompokan dari tumbuhan/hewan tersebut

•Siswa dapat menjelaskan manfaat hewan/tumbuhan bagi kehidupan manusia/lingkungan



Cara Download Kisi-kisi Ujian Nasional UN SD/MI 2013

Kisi-kisi UN SD/MI/SDLB 2013 yang sudah dikeluarkan oleh BNSP bisa didownload (unduh) dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Kunjungi link ini KISI-KISI UN SD/MI/SDLB 2013

2. Klik ikon disket yang ada di pojok kiri atas





3. Kisi-kisi UN SD/MI/SDLB 2013 simpan dalam komputer Anda



Dengan Bapak Ibu mendapatkan Kisi-kisi UN SD/MI 2013 ini dengan 'mendownloadnya', guru dapat segera memanfaatkan kisi-kisi UN tersebut sebagai acuan untuk mengajarkan materi yang sesuai kepada peserta didiknya. Materi yang dimuat dalam kisi-kisi UN SD/MI dan akan diujikan dalam UN 2013 tahun depan pun tidak jauh berbeda dengan kisi-kisi soal UN SD/MI 2012.





Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2012/11/download-kisi-kisi-ujian-nasional-un-sd-mi-2013.html#ixzz2FpaPbHRt

Sabtu, 15 Desember 2012

Nasib IPA dan IPS di Kurikulum Baru 2013

Kurikulum baru yang akan diterapkan pada tahun ajaran baru 2013, membuat banyak perubahan pada sistem pembelajaran sekolah dasar (SD). Kurikulum 2013 itu mengurangi jumlah mata pelajaran SD menjadi 6 yang saat ini ada 10 mata pelajaran, yaitu: Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Keterampilan, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, serta Muatan lokal dan Pengembangan diri.




Enam mata pelajaran yang diajarkan di SD pada kurikulum 2013 itu adalah Matematika, Bahasa Indonesia, Agama, Pendidikan Jasmani, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan Seni Budaya. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang sebelumnya diajarkan di SD, akan diajarkan secara terpadu atau terintegrasi dengan mata pelajaran yang lain.



Berita sebelumnya menyebutkan untuk mata pelajaran IPA akan menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika. Mata pelajaran IPS akan menjadi pembahasan materi pelajaran Bahasa Indonesia dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Sedangkan mulok dan pengembangan diri itu kaitannya nanti dengan Seni Budaya.



Dengan diterapkannya sistem pembelajaran berbasis tematik integratif di kurikulum 2013, mata pelajaran IPA dan IPS bukannya dihapus dari kurikulum, tapi diintegrasikan berdasarkan tema. Khusus pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS ini, Mendikbud M Nuh memberikan tiga alternatif dalam uji publik kurikulum pendidikan 2013 yang dilakukan secara online dan juga melalui roadshow ke lima kota besar dan 33 kabupaten/kota di Indonesia.



Tiga alternatif yang menentukan nasib mata pelajaran IPA dan IPS pada uji publik kurikulum 2013 seperti dikutip dari Viva.co.id itu adalah: (1.) Nama mata pelajaran IPA dan IPS sama sekali tidak dimunculkan, hanya muatannya yang muncul di pelajaran-pelajaran lain. (2.), IPA dan IPS akan dimunculkan sebagai nama mata pelajaran mulai kelas 4 SD sampai 6 SD. (3.), IPA dan IPS hanya akan dimunculkan sebagai pelajaran tersendiri untuk kelas 5 dan 6 SD.



“Intinya, yang dihapuskan adalah nama pelajarannya, IPA dan IPS. Tapi substansi pelajaran IPA dan IPS tidak ada satu pun yang dihilangkan,” ujar Ibnu Hamid, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemendikbud.



Selain menghilangkan mata pelajaran IPA dan IPS, pada kurikulum 2013 juga akan hanya menjadikan Bahasa Inggris sebagai kegiatan ekstra kurikuler dan Pramuka menjadi kegiatan ekstra kurikuler yang wajib diikuti siswa SD. Bagaimana komentar Bapak Ibu tentang perubahan mata pelajaran SD, khususnya IPA dan IPS ini? Tulis saja di kolom komentar!



Jumat, 14 Desember 2012

Kurikulum SD 2013 - Metode Tematik Integratif

Kurikulum 2013 untuk jenjang sekolah dasar (SD) dan sederajat, rencananya akan menggunakan metode tematik integratif. Metode ini sebenarnya bukan hal baru bagi guru SD. Di kurikulum sebelumnya pun, untuk kelas rendah seperti kelas satu, dua dan tiga sudah menggunakan metode pembelajaran tematik.



Dalam metode tematik integratif, materi ajar tidak disampaikan berdasarkan mata pelajaran tertentu, melainkan dalam bentuk tema-tema yang mengintegrasikan seluruh mata pelajaran. Metode ini sudah diterapkan di banyak sekolah. Karena dinilai berhasil, pemerintah lalu mengadopsi dan berencana menerapkan metode ini secara nasional.



Metode tematik integratif adalah pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa materi ajar sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna pada siswa. Tema adalah pokok pemikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan. Tema akan yang akan menjadi penggerak mata pelajaran yang lain.



Pada kurikulum baru SD masing-masing kelas akan disediakan banyak tema. Umumnya tiap tingkatan kelas mempunyai delapan tema berbeda. Tema yang sudah dipilih itu harus selesai diajarkan dalam jangka waktu satu tahun. Guru yang menentukan atau memilih teknis pengajaran maupun durasi pembelajaran satu tema.



Satu tema yang dipilih oleh guru dapat diintegrasikan pada enam mata pelajaran wajib yang ditentukan yaitu Agama, PPKn, Matematika, bahasa Indonesia, Seni Budaya dan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Kurikulum baru SD ini menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik melalui penilaian berbasis test dan portofolio yang saling melengkapi. Elemen perubahan kurikulum untuk jenjang SD secara umum adalah holistik integratif berfokus pada alam, sosial, dan budaya



Dengan adanya perubahan pendekatan pembelajaran pada kurikulum 2013, maka ada penambahan sebanyak empat jam pelajaran per minggu. Metode tematik integratif membuat siswa harus aktif dalam pembelajaran dan mengobservasi setiap tema yang menjadi bahasan. Untuk kelas I-III yang awalnya belajar selama 26-28 jam dalam seminggu bertambah menjadi 30-32 jam seminggu. Sedangkan untuk kelas IV-VI yang semula belajar selama 32 jam per minggu di sekolah bertambah menjadi 36 jam per minggu.



Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2012/12/metode-tematik-integratif-pada.html#ixzz2F2kHE5uV