Sabtu, 10 September 2011

Terjajah Di Bumi Merdeka


Merdeka dalam kamus bahasa adalah :

[a] (1) bebas (dr perhambaan, penjajahan, dsb); berdiri sendiri: sejak proklamasi tanggal 17 Agustus 1945 itu, bangsa kita sudah --; (2) tidak terkena atau lepas dr tuntutan: -- dr tuntutan penjara seumur hidup; (3) tidak terikat, tidak bergantung kpd orang atau pihak tertentu; leluasa: majalah mingguan --; boleh berbuat dn


Referensi: http://kamusbahasaindonesia.org/merdeka#ixzz1XZhnLBPE

kemerdekaan ke.mer.de.ka.an
[n] keadaan (hal) berdiri sendiri (bebas, lepas, tidak terjajah lagi, dsb); kebebasan: -- adalah hak segala bangsa


Referensi: http://kamusbahasaindonesia.org/kemerdekaan#ixzz1XZi2Vhye

Tapi sudahkah kita merdeka? Sepintas pertanyaan diatas jika menghendaki jawaban adalah “Ya!’.

Ingat kita punya bapak proklamator, Sukarno – Hatta, yang pada tanggal 17 agustus telah berikrar bahwa Negara Indonesia telah merdeka. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan sebagainya dilaksanakan dengan waktu yang sesingkat-singkatnya.

Akankah Negara-negara yang pernah menjajah Indonesia seketika itu mengakui kedaulatan Negara Indonesia?

Ternyata tidak! Dengan segala upaya mereka berusaha kembali menduduki Indonesia Raya yang memang kaya raya!!!!. Hingga terjadi pertempuran dihampir seluruh wilayah Indonesia, Agresi Militer pun dijalankan Belanda. Sulit dengan kekerasan Belanda pun berusaha kembali dengan politik Devide et Imperanya. Dibuatlah Negara-negara bagian.

Akan tetapi begitu besarnya semangat persatuan, walau dengan perjuangan yang sungguh berat Negara Kesatuan - Republikpun berdiri sampai sekarang.

Dan ketika di tahun 2011 ini ada pertanyaan,” sungguhkah kita ini merdeka?”

Tentunya masing-masing orang mempunyai jawaban yang berbeda, menurut cara pandang masing-masing. Bagi yang lagi beruntung tentunya merasakan kemerdekaan yang seluas-luasnya . Mereka bisa melakukan apa saja. Dengan kekuasaannya mereka bisa menjadi seorang raja yang bisa melakukan apa saja dengan kekuasaaanya.

Akan tetapi bagi seorang rakyat kecil di pinggiran , tentunya dia belum sama sekali merasakaan kemerdekaannya. Dia sering menjadi korban kesewenang-wenangan, korban kerakusan, sering diperalat, sering digunakan sebagai alasan untuk proyek ini dan itu, dan berbagai penindasan yang lain………..

Jika pada masa Orde Baru ada Trilogi Pemnangunan, Yang salah satu butirnya adalah.”Pemerataan Pembangunan dan hasil-hasilnya”, sungguhkah kita di era Sekarang ini merasakan pemerataan?

Pertanyaan ini juga membutuhkan jawaban yang tak mudah, tentunya masing-masing pribadi mempunyai jawaban yang berbeda.Sadar dan tidak sadar, diakui atau tidak penjajahan masih ada disekitar kita,l atau barang kali kita sekarang ini sedang dijajah.

Alam demokrasi tanpa kita sadari membawa kita ke dunia "penjajahan model baru" Di alam demokrasi siapapun bisa menjadi pemimpin. Tentunya dengan modal teman-rekan yang cukup, dan untuk mencari teman-rekan, diperlukan dana yang cukup pula. Disinilah awal mula terjadi penjahan model baru. Pemimpin - penguasa baru akan memilih dan memilah kawan dan lawan. Dan untuk cerita selanjutnya kita semua tentu sudah tahu, karena sudah terjadi pada keseharian kita.

Berbagai macam bentuk pejajahan misalnya : Penjajajahan oleh pimpinan yang ndolim, penjajahan oleh produk import dari negara lain. Dalam rumah tanggapun; apakah kita merasa tertindas oleh suami atau istri?

Alam keseharian kitapun sebenarnya tak ramah. adakah sesuati yang gratis di negeri yang kaya raya ini. Buang air musti bayar, berdagang bayar, mempunyai kendaraan - bayar, menaruh kendaraan di jalan juga gak ada yang gratis......

Penjajahan mempunyai arti yang sangat luas , tinggal kita bagaimana memaknainya. berfikirlah positif. Jika itu bisa kita lakukan maka disinilah kita akan terlepas dari 'Belenggu Penjajahan' dari penjajahan yang sebenarnya.